Manusia Diciptakan dari Tanah
Asal mula manusia adalah salah satu bentuk nyata kekuasaan Sang Maha.
Penciptaan manusia adalah keajaiban bagaimana Sang Maha saat pertama
kali menciptakan manusia. Nabi Adam as. diciptakan oleh-Nya dari
sebentuk tanah liat yang kemudian ditiupkan roh ke dalamnya (QS Shad, 38: 71-72).
Makalah The Elemental Composition of Life karangan Kevin
Griffin menerangkan bahwa tubuh manusia juga mengandung unsur-unsur yang
ada pada tanah. Jaringan tubuh makhluk hidup mengandung 95% karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, belerang, dan lain-lain dengan
jumlah unsur keseluruhan 26 unsur.
Pembuktian tersebut menunjukkan betapa Al-Quran adalah benar-benar
kitab dari Sang Maha yang diturunkan sebagai pedoman bagi manusia di
seluruh dunia. Kata sulaalah (‘saripati’ atau ‘cuplikan yang
mewakili’ atau ‘hasil saringan’) yang ada pada ayat 12 surah Al-Mu’minun
(23), juga makin mempertegas ayat di atas bahwa asal mula manusia
adalah dari tanah.
Manusia Diciptakan dari Setetes Mani
Manusia sebenarnya tidak diciptakan dari mani secara keseluruhan,
tetapi dari sebagian kecilnya, yaitu sperma. Dari 250 juta sperma, hanya
sedikit yang berhasil mencapai sel telur. Hanya satu sperma yang
berhasil membuahi sel telur–yang berukuran setengah butir garam–dari
seribu sperma yang bertahan hidup. Hal ini membuktikan bahwa manusia
diciptakan dari ‘setetes mani yang ditumpahkan’ (QS Al-Qiyamah, 75: 36-37).
Tidak hanya itu saja, ilmu pengetahuan modern pun sudah menemukan
bahwa cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Di sana,
ditemukan pelbagai cairan yang berlainan. Beberapa di antaranya adalah
asam sitrat, prostaglandin, flavin, asam askorbat, ergotionin,
kolesterol, fosfolipid, fibrinolisin, seng, asam fosfatase, phosphase,
hyaluronidase, dan sperma (QS Al-Insan, 76: 2).
Cairan-cairan ini mempunyai fungsi berbeda, misalnya mengandung gula
yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam
di pintu masuk rahim, atau menyediakan zat lendir untuk memudahkan
pergerakan sperma.
Tiga Tahap Kejadian Manusia
Asal mula manusia terbentuk pada saat pertemuan sperma dan telur.
Perubahan yang terjadi setelah kedua sel bersatu dan semua persiapan
yang berlangsung di tubuh wanita akan menunjukkan kita kejadian dahsyat.
Bahkan, pada saat ketika tengah dibuahi, telur membelah dan tumbuh
sangat cepat (QS As-Sajdah, 32: 8-9). Kini kita mengetahui bahwa bayi melalui tiga fase perkembangan embrionik ketika berada di rahim ibu (QS Az-Zumar, 39: 6).
Basic Human Embryology, buku dasar standar yang merupakan rujukan embriologi, menyatakan bahwa kehidupan di uterus terdiri atas tiga tahap:
- Pra-embrionik: dua setengah minggu pertama.
- Embrionik: sampai akhir minggu kedelapan.
- Fetal: dari pekan kedelapan sampai lahir.
Tahap-tahap ini mencakup berbagai fase perkembangan bayi. Pada tahap
pra-embrionik, zigot menempel ke dinding uterus. Saat sel terus
bertambah, mereka membentuk tiga lapisan. Pada tahap embrionik, organ
dasar dan sistem tubuh berbentuk dari lapisan sel. Sedangkan pada tahap
fetal, embrio sudah bisa disebut janin. Tahap ini bermula pada minggu
kedelapan kehamilan sampai melahirkan.
Jika kita memperhatikan keseluruhan proses di atas, dapat dilihat
betapa asal mula manusia merupakan salah satu bagian dari sekian banyak
keajaiban Al-Quran yang notabene adalah firman dari Sang Maha
http://bangaswi.wordpress.com/2011/11/15/memahami-asal-mula-manusia
waw.. bener juga tuh.
BalasHapuskunjungan baliknya dong kak hehe.. Febri Satria